Untuk alat berburu dipakai Jerat,
jaring dan tombak. Kadang kala itu juga digunakan untuk menunggang kuda.
Setelah binatang buruan sudah masuk kedalam kandang, kepalanya dipukul dengan tongkat
kayu. Dalam pertanian mereka memakai alat cila yaitu sejenis parang untuk membersihkan kotoran yang
menghambat jalannya air ke sawah-sawah. Untuk berperang di Lombok, menggunakan
senjata keris.
jaring dan tombak. Kadang kala itu juga digunakan untuk menunggang kuda.
Setelah binatang buruan sudah masuk kedalam kandang, kepalanya dipukul dengan tongkat
kayu. Dalam pertanian mereka memakai alat cila yaitu sejenis parang untuk membersihkan kotoran yang
menghambat jalannya air ke sawah-sawah. Untuk berperang di Lombok, menggunakan
senjata keris.
Ada
bermacam-macam keris. Sampari, adalah keris yang dipakai oleh Sri Sultan dan
kepala-kepala adat istana di Bima. Khusus Sampari Sri Sultan, mata kerisnya
dari besi putih, berlekuk 8-12, dan berlapis emas. Pada seratnya terdapat racun
atau kekuatan gaib dan mempunyai ayat-ayat kitab suci.
bermacam-macam keris. Sampari, adalah keris yang dipakai oleh Sri Sultan dan
kepala-kepala adat istana di Bima. Khusus Sampari Sri Sultan, mata kerisnya
dari besi putih, berlekuk 8-12, dan berlapis emas. Pada seratnya terdapat racun
atau kekuatan gaib dan mempunyai ayat-ayat kitab suci.
Ada
keris yang bernama Sondi. Keris ini bentuknya lebih panjang. Sondi dipakai oleh
Sri Sultan, Perdana Menteri, Pangkat-pangkat tinggi di istana, Rato-rato
(pangkat dibawah Wedana).
keris yang bernama Sondi. Keris ini bentuknya lebih panjang. Sondi dipakai oleh
Sri Sultan, Perdana Menteri, Pangkat-pangkat tinggi di istana, Rato-rato
(pangkat dibawah Wedana).

No comments:
Post a Comment